Lanskape and Geomorfologi at Territorial Mojokerto,,,
Structured
task
of analisis lanskape by,,,
Name :
Nunik Anggraeni Puspitaningtiyas
NIM :0910480126
Class : A
Counsellor
lecturer : Dr.Ir.
Sudarto,MS
Bentuk
lahan atau Iandform adalah bentukan alam di permukaan bumi khususnya di daratan
yang terjadi karena proses pembentukan tertentu dan melalui serangkaian evolusi
tertentu pula (Marsoedi, 1996). Sukmantalya (1995), menjelaskan bahwa bentuk
lahan merupakan suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh proses alami,
memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual dengan julat
tertentu yang terjadi dimanapun bentuk lahan tersebut terdapat.
Sedangkan
Geomorfologi adalah Ilmu pengetahuan tentang bentuklahan sebagai pembentuk
permukaan bumi, baik diatas maupun dibawah permukaan laut, dengan menekankan
pada asal mula (genesis) dan perkembangannya dimasa datang serta konteksnya
dengan lingkungan (Vestappen, 1983). Geomorfologi merupakan
suatu studi pustaka yang mempelajari asal terbentuknya permukaan bumi atau
topografi akibat dari pengikisan atau penambahan material penyusun bumi, atau
tanah. Konsep dasar akan geomorfologi, bahwa bentuk permukaan atau bentangan
bumi, dikontrol oleh 3 faktor utama yaitu struktur, proses dan tahapan.
PETA MOJOKERTO |
A.
Kondisi
Umum Wilayah
Wilayah Kabupaten Mojokerto
terletak di antara 1110 20’13” sampai dengan 111040’47”
bujur timur dan antar 7018’35” sampai dengan 70 47”
lintang selatan, dengan luas wilayah 692,15 km2, (Anonymous,2011).
Kota Mojokerto ini tidak
berbatasan dengan pantai, namun langsung berbatasan administratif dengan kota- yang berkembang. Bagian utara kota
Mojokerto berbatasan langsung dengan Kabupaten Lamongan dan Gresik. Beralih ke
wilayah timur, berbatasan dengan daerah Sidoarjo dan Pasuruan. Sedangkan pada
wilayah selatan berbatasana langsung dari Kota pendidikan yaitu kota Malang,
kota yang saya tinggali untuk saat ini, dan pada wilayah barat, langsung
berbatasan dengan Kabupaten Jombang.
B.
Letak
Topografi
Wilayah Kota Mojokerto merupakan
dataran rendah yang terletak pada
ketinggian ± 22 meter dari
permukaan laut dan
kemiringan tanah 0%
- 3%.dengan letak kawasan pacet
lah yang paling tinggi Dengan demikian
dapat diperlihatkan bahwa
Kota Maitu 700mdplojokerto mempunyai
permukaan tanah yang
relatif datar, sehingga
aliran sungai/ saluran
menjadi relatif lambat
dan hal ini
mempercepat terjadinya
pendangkalan yang pada akhirnya timbul kecenderungan ada genangan pada berbagai
bagian kota apabila terjadi hujan, (Balitbang, 2011). Sekitar 30% dari seluruh
wilayah Kabupaten Mojokerto kemiringan tanahnya lebih dari 150,
sedangkan sisanya merupakan wilayah dataran dengan tingkat kemiringan lahan
kurang dari 150, (Anonymous,2011)
WILAYAH MOJOKERTO PADA GOOGLE MAP |
WILAYAH MOJOKERTO PADA GOOGLE EARTH |
Wilayah Mojokerto cenderung tinggi
dibagian wilayah selatan dan utara. Pada wilayah utara, pembentukan tanahnya di dominasi oleh landform vulkanik,yang
dipengaruhi oleh gunung penanggungan. Dan pada wilayah utara, pembentukan
tanahnya dipengaruhi oleh landform karst, layaknya wilayah lamongan yang di
dominasi juga oleh landform karst, begitu pula dengan wilayah Gresik, yang
selain berlandform karst juga dominan memiliki lanform Marin. Hal ini lah yang
membuat terkonsentrasinya suatu titik aliran air hujan yang deras, akan muncul
di wilayah tenga,jantung kota Mojokerto sehingga timbullah banjir, yang
pastinya sangat mengganggu masyarakat
A.
Hidrologi
Wilayah Kota
Mojokerto mempunyai beberapa
daerah aliran sungai
yang manfaatnya cukup
besar bagi kehidupan
penduduk, khususnya untuk
keperluan irigasi pertanian. Potensi hidrologi yang terdapat di
Kota Mojokerto, ialah sungai, sumber mata air, serta model pengairannya.
Menurut (Balitbang,2011), Kota Mojokerto dilalui oleh 4 (empat) buah sungai
yang cukup potensial yaitu:
Ø Sungai
Brantas di sebelah utara kota sepanjang 3,5 Km arah alirannya ke timur.
Ø Sungai Brangkal
di sebelah barat
kota sepanjang 2,25
Km arah alirannya
ke utara.
Ø Sungai
Sadar di sebelah timur kota sepanjang 2,00 Km arah alirannya ke utara.
Ø Sungai
Gedeg di sebelah barat kota sepanjang 2,00 Km.
Kondisi hidrologi
ini dalam kegiatannya akan berpengaruh terhadap
tingkat kesuburan tanah, dan jenis tanaman yang tumbuh, karena
ekosistem dalam suatu lingkungan akan berlangsung dan
saling ketergantungan. Begitu
pula dengan pola
kehidupan dan penghidupan masyarakat.
B.
Kondisi
Tanah
Jenis tanah yang terdapat di
wilayah Kota Mojokerto sebagian besar terdiri dari aluvial (62.74%) dan grumosol (37.26%).
Dari
kondisi tersebut jenis
tanah di Kota Mojokerto merupakan
tanah yang cukup baik untuk usaha pertanian terutama untuk jenis tanaman
padi, polowijo dan tanaman tebu. Kemampuan
tanah di wilayah Kota Mojokerto didukung oleh:
Ø Kedalaman efektivitas
tanah mencakup keseluruhan
wilayah Kota Mojokerto yakni kedalaman 90 cm dan lebih. Wilayah tersebut menunjukkan wilayah yang baik bagi pertumbuhan perakaran tanaman.
Ø Tekstur
tanah secara keseluruhan
mempunyai kelas tekstur halus/
liat yang ditentukan oleh
perbandingan fraksi pasir, debu dan tanah liat.
Ø Drainase
tabah yang menunjukkan
lama dan seringnya
tanah jenuh terhadap kandungan
air serta kecepatan meresapnya air dari permukaan tanah mencapai 1575,44
Ha (95,68%) tidak
pernah tergenang dan
71,095 Ha (4,32%)
tergenang secara periodik.
Ø Erosi di wilayah Kota Mojokerto hampir sama
sekali tidak terjadi mengingat jenis tanahnya
aluvial dan grumosol.
(Anonymous,2011)
A.
Geomorfologi di Daerah Mojokerto
Proses pembentukan tanah di Mojokerto,
di dominasi dengan adanya pengaruh pegunungan vulkanik yang berada pada wilayah
selatan daerah Mojokerto. Selain itu ada juga sedikit pengaruh pegunungan kapur
yang berada di daerah Utara Mojokerto. Sedangkan pada bagian tengah, memanjang
aliran sungai Brantas, yang kawasannya tersebut disebut Daerah Aliran Sungai
Brantas, sehingga otomatis akan mempengaruhi pembentukan tanahnya.
DAS BRANTAS |
Pada
hakekatnya aliran sungai terbentuk oleh adanya sumber air (hujan, mencairnya
es, danmata air) dan adanya relief dari
permukaan bumi. Sungai-sungai juga mengalami tahapan geomorfik yaitu perioda
muda, dewasa, dan tua. Sungai muda dicirikan dengan kemampuan untuk mengikis alurnya, dimana hal ini dapat terjadi jika gradien
sungai cukup terjal. Sungai muda biasanya sempit,dengan tebing terjal yang terdiri dari
batuan dasar. Gradien sungai yang tidak teratur disebabkan oleh vaiasi struktur
batuan (keras-lunak). Sungai pada stadium dewasa akan mengalami pengurangan gradien sungai
sehingga kecepatan aliran akan berkurang begitu pula pengikisannya,sehingga
akan terjadi pengendapan. Dan apabila terjadi pula pengendapan pada sub sungai/
anak sungai, maka disebut sungai dewasa dan jika telah lama berlalu
membuat sungai tersebut menjadi tua dan
pendangkalan akan semakin meningkat. (Anonymousb,2012)
GUNUNG PENANGGUNGAN |
Sedangkan wilayah vulkan pada
daerah mojokerto dipengaruhi oleh Gunung penanggungan serta kompleks pegunungan
Arjuna-Welirang, yang ketika meletus abu
vulkannya ikut terbawa aliran lahar serta hembusan angin hingga ke wilayah
perbatasan antara Mojokerto-Malang, Mojokerto-Pasuruan. Sehingga hal ini
mempengaruhi pembentukan tanah yang berada di wilayah Mojokerto.
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang,2011.
GAMBARAN UMUM. http://balitbangkotamojokerto.net/wp-content/uploads/2011/12/BAB-4-GUMBARAN-UMUM.pdf
. diakses pada 1 Maret 2012
Anonymousa,
2011. Studio Perencanaan Desa 2011. http://desalebakjabung.wordpress.com/bab-4-gambaran-umum/.
diakses
pada 1 Maret 2012
Anonymousb,
2011. http://www.scribd.com/doc/30323571/Geomorfologi.
diakses pada 1 Maret 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar